Alhamdulillah
besok sudah jum’at lagi. Uuuuhh senangnyaaa… Tau nggak? Aku selalu bergairah
dikala jum’at tiba, karena pada hari itu, aku merasa sungguh berarti di dunia
ini hehe… emang hari-hari lain nggak berarti? Bukan begitu juga kali.. gini lho
ceritanya. Aku tuh sukaaa banget sama yang namanya masak-memasak. Pokoknya kalo
sudah upyek di dapur, aku serasa ada
ditaman bunga yang indah dan wangi, xixixi lebay Bombay. Trus apa hubungannya
sama hari jum’at? Jadi gini, setiap hari jumat selalu kuisi dengan berbagi.
Makanya tema untuk hari jum’at adalah “jum’at sedekah”. Nah, special untuk hari
jumat aku mau sedekah sekotak makanan lengkap dengan minuman, dan buah sebagai
pencuci mulutnya. Dan makanan itu semua, khusus kubuat dengan tanganku sendiri.
Begitulah ceritanya. Itulah sebab kenapa tiap hari jumat aku merasa sangat
berarti, karena Allah sudah mengkaruniakan talenta yang begitu luar biasa
kepadaku. Dan sebagai wujud rasa syukurku kepadaNya, ilmu itu kugunakan untuk
berbagi pada sesama. Rasanya energy saat memasak jadi berlipat-lipat. Semoga
Allah SWT memberkahi, amiin.
Besok
kami mengusung tema yang berbeda. Tema minggu lalu adalah “dinner for pak
becak”, tapi minggu ini kami mau ke rumah sakit bagian bangsal. Kami ingin
berbagi makanan disana untuk keluarga yang sedang menunggu pasien. Kenapa
memilih rumah sakit? Karena pas banget tema belajar anak-anakku minggu ini
adalah mengenai public area. Jadi
sambil menyelam dua tiga pulau
terlampaui, haduuuh merusak peribahasa xixixixi….
Seperti
biasa hari kamis pagi semua bahan sudah kubeli, kamis malam potong-potong bahan
dan meracik bumbu, hari jumat tinggal finishing dan pengemasan. Tapi kali ini
aku ingin melibatkan anak-anak untuk aktif didapur. Biasanya mereka membantu
disaat pengemasan dan pembagiannya saja. Udah kebayang nih serunya kayak apa.
Untuk menu esok hari aku mau masak daging bumbu opor, tumis kacang panjang pake
cabe hijau dan tempe, sambal mateng dan kerupuk. Untuk buah kupilih pisang
susu. Ehhm, kayaknya sedap banget nih, nggak sabar untuk segera memasak.
“kakak-kakak
mau nggak nanti bantu ibu meracik bumbu dan potong-potong sayur?” tanyaku pada
anak-anak.
“meracik
bumbu itu apa sih bu?” Tanya si sulung abie
“ehm,
besok kan kita mau bagi makanan seperti minggu lalu, nah supaya besk ibu nggak
terlalu repot, kita potong-potong sayur, merebus daging, kupas bawang, ngulek
bumbu malam mini saja”
“biar
besok ibu nggak capek dan cepet istirahat ya bu?”
“iya,
betul sekali. Trus kakak mau bantu?”
“mauuuuuuuu”
“oke,
pas banget nih udah adzan isya, kita sholat dulu yuk. Abis itu baru kita mulai,
ok?
“oke
ibu”
Setelah
sholat usai, segera kusiapkan bahan-bahan yang tadi kubeli. Anak-anak pun sudah
berkumpul didapur mungilku.
“siapa
mau potong tempe?” Tanya ku
“nay
aja ya bu”, kata nay si nomer 2
“lhooo
trus abie ngapain?”, kata si sulung
“abie
potong kacang panjang ya,”
“oke,
tapi nanti abie juga mau coba motong tempe, boleh bu?
“iya
boleh, ayo segera mulai..
Kami
bekerja dengan semangat, bahkan alea anakku yang baru 2 tahun ingin ikut
berperan dalam suksesnya cara sedekah besok hari. Kadang ikut motong kacang
panjang, kadang ikut motong tempe. Pokonya mana yang menurutnya menarik
hehehe..tiba-tiba..
“huuuuaaaa,
ibuuuuu tangan nay kena pisau..huuaaaa ada darahnyaaa huaaaa,” jerit nay
tiba-tiba
Segera
kugendong dia, dan kupegang jarinya yang berdarah sambil sedikit kutekan,
dengan harapan darahnya segera berhenti mengalir
“nggak
papa sayang, nay yang tenang yaaa”’ kataku menenangkan
“kalo
berdarah seperti ini, nggak usah panik, segera kasih krim nomer 4 ini ya nak,
“kataku lagi. Pada kesempatan kali ini skaligus kugunakan untuk mengajarkan
tentang menejeman resiko pada anak-anak. Supaya kalo terjadi lagi mereka segera
tahu apa yang harus mereka lakukan.
‘
tapi nay takut buu, darahnya bnyak sekali,” katanya sambil tersedu
“iya,
ibu mengerti..baiklah, kita istirahat dulu yaa, kita lanjutka lagi besok. Abie
ayo bantu ibu beres-beres,”
Jadilah
kegiatan malam itu segera dihentikan. Oke deh nggak papa, toh sudah setengah
jalan. Tinggal finishing besok hari
Jum’at
datang juga…setelah sholat subuh mulai deh aku beraksi didapur. Semua yang
sudah diracik semalam ku keluarkan dari kulkas. Ku potong daging yang sudah
direbus semalam, kemudian dipukul-pukul sampe pipih. Bumbu kutumis sampai harum, masuk daging,
kuungkep sampe matang. Oke daging beres..sekarang sayur segera kutumis.. wah
cepat sekali…tapi rasanya, heemmm yum yum.. segera ku tata semua masakan diatas
meja.
“bu,
ayah tugasnya apa?” Tanya suamiku
“hehe,
seperti biasa aja ayah, goreng kerupuk” jawabku sambil senyum
“ah,
kalo itu sih kecil, katanya sambil membalas senyum ku
Segera
dengan gesit dia siapkan kerupuk, wajan diisinya dengan minyak, dan menyiapkan
wadah yang dilapisi kertas tissue. Hehe, memang ku akui, kemampuan suamiku
untuk menggoreng kerupuk jauh diatasku. Jadi yaaa sebaiknya dia saja yang
mengerjakan untuk dapat hasil terbaik hehehe..
Anak-anak
akhirnya pulang sekolah…dengan semangat mereka mengajakku untuk segera
mengemasi nasi kedalak kotak mika yang sudah disiapkan..
“ayo
bu kita mulai sekarang aja, jadi pas ayah slesei sholat jum’at, kita bias
langsung berangkat ke rumah sakit.
“ayo,
siapa takut,” jawabku
Pembagian
tugas segera dilakukan, nay bagian cetak nasi, aku yang mengisi sayur, daging
dan sambal, abie yang steples mika. Kita bekerja sambil bercerita tentang apa
yang mereka alami disekolah tadi. Pokoknya seru sekali…nggak terasa pekerjan
pun selesi sudah, Alhamdulillah, kali ini kami akan membagikan 11 paket
makanan, asyiiiikkkk
Tepat
jam 13.00 wib, kami berangkat menuju rumah sakit. Kali ini kami memilih rumah
sakit daerah sebagai tujuan . tapi
tiba-tiba..brreeesssss juhan deras sekali mengguyur. Waduh gimana ini?
“bawa
payung kan yah?” Tanya ku
“kayaknya
sih nggak bu,” jawab suamiku
“yaaa,
trus gimana? gumamku. Kebetulan kami dapat parkir yang agak jauh dari tempat
tujuan.
“gimana
kalo kerumah sakitnya minggu depan saja?”Tanya suamiku hati-hati
“kita
bagi ke pak becak lagi aja, kasian hujan-hujan begini mereka pasti kedinginan
dan kelaparan”
“ya
udah deh,” ujarku mengiyakan
Semoga
masih dipanjangkan usia hingga minggu depan, dan semoga Allah tetap mencatat
niat kami yang ingin berbagi ke keluarga yang menunggu pasien di bagian bangsal
rumah sakit. Semoga….
semangat ya bubie
BalasHapustrimakasih ayah luv luv luv
Hapus