“Alea, ayo pakai celananya
nak,”kataku sambil berjalan tergopoh-gopoh karena kaki licin habis terkena air.
Di tanganku membawa celana bersih yang akan ku pakaikan pada alea anak ketiga
ku. Kadang memang seperti itu, alea (2 tahun) masih suka takut masuk kamar
mandi, sehingga pups di celana.
“Aleaaaa, ayoo…”ups, tiba-tiba ku
terdiam. Ku terkesima dengan pemandangan didepanku. Aku melihat Nay anak kedua
ku sedang berjongkok memakaikan celana bersih kepada alea.
“Pegang kepala kakak le, biar nggak
jatuh”, ujarnya pada alea. Alea pun patuh kepada kakaknya. Dia pegang kepala
kakaknya, dan perlahan memasukkan kakinya satu persatu pada lubang celana.
Mataku buram, karena sedikit berair, hati melowku benar-benar tersentuh. Subhanallah…tak
pernah kusangka Nay yang biasanya cuek bisa berbuat sedahsyat itu. Apalagi dia
baru berusia 4 tahun.
“Subhanallah Nay, itu keren sekali,
kataku langsung memujinya. Dia pun cengar-cengir mendengar kata-kataku.
“trimakasih ya sayang, Nay ibu kasih
bintang special. Kamu mau bintang berapa banyak nak,”ujarku
“seratus” jawab nay
“oke, bawa sini buku bintangnya”,
kataku…Hehehehe…biasanya untuk satu prestasi aku hanya kasih 10 bintang. Tapi
kali ini aku benar-benar menganggapnya special, jadi ku iya kan saja.
“nanti ditukar uang boleh bu?,
tanyanya lagi
“boleh”, jawabku.
“asyiiiiikk, nanti nay mau beli
jajan di toko pojok ya buk, ya buk,”
“iya, boleh,”
Masih tentang alea, tapi kali ini
dia sedang malas makan. Piringnya tergeletak di lantai. Mie goreng berserakan
dimana-mana..tapi aku biarkan saja. Selain karena pada saat itu aku sedang
menyusui arman (5bulan), pelajaran makan sendiri memang sedang kuterapkan pada
gadis kecilku itu.
“ale, makannya kok nggak
dihabiskan?, kata si sulungku abie(7th). Alea cuek saja berlari
kesana-kemari…pertanyaan kakaknya tidak digubrisnya.
“sini abie suapin, ngeeeeng pesawat
mohon ijin masuk gua”, kata abie sambil memegang sendok berisi mie goreng.
Gayanya persis seperti aku kalo lagi menyuapi alea. Serta merta alea pun
membuka mulutnya dan haaap aammmm,
nyam-nyam-nyam. Pesawat mie berhasil masuk ke gua alea hihihi…
“ayo lagi le, ini pesawatnya minta
ijin mau masuk gua lagi” kata abie lagi. Kali ini alea cuek saja. Matanya lurus
menonton cd dora kesukaannya.
“ya udah, mie gorengnya buat abie
ya?”, pancing abie
“a buleh”, kata alea sambil manyun.
Maksudnya nggak boleh hehehe..
“makanya, ini pesawat udah siap
masuk gua. Dibuka dong guanya…ngeeeenngg”, bujuk abie..kali ini alea nurut. Dia
buka mulutnya lebar-lebar dan hap, berhasiiiilll hehehe..
Subhanallah,
Alhamdulillah….itulah yang keluar dari bibirku..apalagi yang kuinginkan selain
anak-anakku bisa hidup rukun dan saling memperhatikan. Semoga selalu seperti
itu ya nak..
Abie dan Naya, memang sering ku
mintai tolong untuk menemani adik-adiknya. Terutama ketika aku sedang
“tanggung’ dalam menyeleseikan pekerjaan rumah. Apalagi sejak sebulan ini kami
ditinggalkan mbak, yang selama ini
membantu kami. Mengurus empat orang anak, sekaligus mengerjakan semua pekerjaan
rumah tangga benar-benar membuatku kualahan
Tapi
beruntung, aku memiliki abie dan naya yang sangat memahami keadaan ku saat ini.
Mereka sering berinisiatif untuk menemani adik-adiknya, tanpa harus kumintai
tolong. Sungguh aku melihat sosok dewasa dalam tubuh mungil mereka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar