Halaman

Minggu, 17 November 2013

Ujian Karate + Belajar Hidup Mandiri= Juara Favorit

Sekali lagi materi kuliah Ibu Profesional memberikan bukti nyata kepadaku. Kali ini di materi bunda sayang bab "melati Kemandirian". Kemandirian akan mendatangkan kepercayaan. Subhanallah, benar-benar tidak pernah menyangka abie menjadi juara favorit ujian karate Wadokai se Jateng, yang salah satu penilaiannya adalah mandiri.

Hari Jum'at yang lalu abie hadir dilatihan terakhir sebelum ujian. Memang sengaja ia ku paksa untuk datang, supaya tahu pengumuman terbaru tentang pelaksanaan ujian kenaikan tingkat..
Begitu sampai rumah, seperti biasa langsung abie bercerita..
"bu, ujiannya di jalan veteran dekat ngebul, ibu tau?"
"jalan veteran ibu tau, tapi  ngebul itu apa ya bie?, besok biar ayah tanya ke dojo ya. ujiannya hari minggu kan?"
"hari sabtu kok. kan nginep"
"Hah, nginep? yang bener bie?"
"iya, bener. Boleh di tunggu orang tua, tapi cuma sampai jam sembilan malem aja".
"trus, abie gimana?"nada suara sedikit cemas *baca cemas banget
"ya nggak apa-apa" sautnya santai
"sip!!!semangat kak abie"

padahal sebenarnya hatiku deg-degan tak menentu. Abie belum pernah pisah dengan keluarga. Berbagai pikiran "gimana nanti" berseliweran silih berganti. Ketika ayah pulang, kami langsung diskusi. Gawatnya ayah tidak bisa mengantar karena ada jadwal bekerja. Haduh, tambah nggak karuan rasanya..Alhamdulillah, pihak dojo mau membantu mengantar abie sampai tempat ujian.

Hari sabtu siang aku mengantar abie ke dojo, dan ternyata abie sudah di tunggu dan langsung berangkat. Sambil pulang aku terus melafathkan Al-Fatihah supaya Allah menjaga abie dan menguatkan aku..Semangat ya nak, ayah dan ibu akan ke sana nanti sore, begitu pesan terakhirku padanya.

Sore itu kami sekeluarga menengok abie di tempat ujian. Hujan gerimis ternyata tak menghalangi pelaksanaan ujian. Pesertanya banyak sekali. Tidak hanya dari salatiga, tetapi se Jawa Tengah. Abie yang bertubuh mungil itu tetap semangat. Gerakannya mantap dan yakin. subhanallah, aku yakin dia pasti bisa melewati ini. Hanya saja yang membuatku sedikit kecewa, panitia kurang memperhatikan jadwal sholat peserta. sehingga abie baru melaksanakan sholat Ashar jam lima sore.
"Abie, nanti kalo dengar adzan, langsung izin sholat ya nak"
"Nggak papa bu?"
"iya, simpey nggak akan marah kalo abie izin. supaya sholatnya nggak telat lagi seperti ini. oke?"
"ya bu"

Melihat abie yang tampak tenang, membuat aku lebih lega. Ayah yang menjaga sampai jam sembilan malam pun bercerita kalau abie tampak begitu gembira. wajahnya ceria, tidak tampak kelelahan. sekali lagi Alhamdulillah....

Minggu pagi selesei sarapan pagi, lagi kami menuju lokasi ujian..sudah tampak ramai. orang tua peserta tampak lebih banyak dari kemarin. Pelaksanaan ujian sedang berlangsung. Abie ada dibarisan depan. Gerakannya mantap dan fokus. Dia tampak begitu keren dalam seragam putihnya. Subhanallah Alhamdulillah...Tetap semangat ya nak....

Sampai akhirnya sore hari pun tiba..Pengumuman kelulusan sedang dibacakan oleh panitia..Ada beberapa yang terpilih sebagai peserta terbaik. Abie nggak termasuk hihihi...nggak papa lah..walau sebenernya ngarep juga hihihi..Semua dinyatakan Lulus. alhamdulillah..Sampai Akhirnya...simpey ketua mengatakan ada pengumuman tambahan.
"ada yang lupa belum tersampaikan. ada yang mau tauuu?" kata simpey ketua
"mauuuuuu" jaab semua peserta ramai
"ada tambahan juara, yaitu juara favorit yang akan disampaikan oleh simpey puspita, silahkan simpey" kata simpey ketua
"terima kasih" kata simpey puspita
"kami, para simpey akan memilih satu peserta sebagai juara favorit dengan kategori fokus, disiplin, mandiri dan ramah. Dan jatuh pada peserta dengan nomor punggung 026 Muhamad Abie Aqilaaa"
Yeyyyyyyy,  aku dan ayah bersorak jejingkrakan. ternyata abie lah yang terpilih sebagai pemenangnya.
dengan percaya diri abie maju ke depan mendapat ucapan selamat dari seluruh simpey penguji. Subhanallah alhamdulillah bersyukur hamba padaMu Ya Rabb :"(

Ada yang lebih membuatku bersykur, cerita dari salah satu orang tua peserta. Ketika yang lain berebut makan, abie minta izin kepada simpey untuk sholat maghrib. subhanallah...
Dan kalimat bijak yang keluar dari mulut mungilnya..
"Alhamdulillah ayah, abie dijinkan Allah untuk dapat juara"
huaaaa semakin berderai-derai air mataku..Nikmat apalagi yang kudustakan Ya Rabb..

Hanya mengajarkan pola kemandirian, ternyata berefek luar biasa. Alhamdulillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Free Cherry Cursors at www.totallyfreecursors.com