Assalamualaikum
bunda, maaf naya hari ini pulang agak siang karena ada latihan nari untuk
persiapan lomba hari sabtu besok. Nanti pulangnya saya yang antar, trimakasih
bunda, salam kak dian
“Ayaaaahh….”,
sontak ku teriak memanggil suamiku setelah membaca pesan sms dari guru sekolah
naya. Dadaku berdegup kencang karena gembira. Gembiraaaa sekali..
“ada
apa? “Tanya ayah
“
Naya pulang terlambat, mau latihan nari untuk persiapan lomba katanya”,
“oya,
Alhamdulillah, kata suamiku..wajahnya tampak begitu bahagia. Mungkin yang dia
rasakan pun sama denganku. Bahagia luar biasa..
Pasti
teman-teman heran kenapa kami berdua begitu bahagia. Serasa menang undian lotre
saja kayaknya. Iya, memang benar. Mungkin rasa bahagia yang kami rasakan
seperti itu. Begini ceritanya….
Naya
adalah anak kedua ku..dia anak yang ceria dan penyayang. Kehadirannya selalu
menjadikan suasana rumah sangat ceria. Hobbynya yang suka menari dan menyanyi
lagu karangannya sendiri kadang terdengar lucu..
Naya
adalah sosok dewasa dan penyayang. Walau masih 5 tahun tapi dia bisa menjaga
adiknya yang masih bayi. Kalo arman menangis, dia akan menyanyi lagu sampai
adiknya diam, dan sering kali berhasil lho…tanpa disuruh, dia juga mau
mengambil alih untuk memakaikan sepatu ataupun menyuapi alea.
Ada
sifatnya yang terkadang membuat kami khawatir padanya. Kami lebih suka
menyebutnya terlalu waspada terhadap orang yang baru dikenalnya, dan teguh
pendirian. Naya tidak pernah mau bicara pada orang yang baru dikenalnya. Dia
lebih suka diam sambil melihat keadaan. Dan kalau sudah diam, tidak ada yang
bisa memaksanya untuk berbicara. Semakin dipaksa, maka dia akan menangis.
Itulah yang terjadi disekolah. Selama 1 minggu dia tidak mau ditinggal, dan
ayahnya harus masuk kelas. Minggu ke dua sudah mau ditinggal, tapi harus
diantar masuk dan baru boleh pulang setelah morning
activity berakhir, sampai akhirnya mau ditinggal, hanya diantar sampai
pagar saja.
Apakah
dia sudah mau bicara disekolah? Belum hehehe….kakak pengajar selalu bertanya,
apakah naya kalau dirumah seperti itu? Tentu saja ku jawab tidak. Sampai satu
semester berlalu , suaranya masih “mahal” untuk diperdengarkan di sekolah
hehehe
Apakah
naya tertekan sekolah disana? Kalau pengamatan kami tidak. Karena tiap pagi dia
selalu semangat mandi tanpa disuruh, menyiapkan bekal sendiri, dan semua
dilakukan dengan semangat. Sama sekali tidak tampak tertekan. Sampai akhirnya…
“bunda
tadi naya ngekek-ngekek lho dikelas,
sama naura,” kata kak Joe
“aku
ngelihatnya seneng banget bunda,”
“oya,
Alhamdulillah….mohon sabar ya kak, mungkin sebentar lagi,” jawabku
“ya
bunda kami mengerti. Sekarang sudah punya teman dikelas bund. Jadi ada teman
ngobrol”
“ya
kak joe, trimakasih yaa”…akupun ikut terharu
Beberapa
bulan kemudian, kak devi salah satu guru naya di sekolah bercerita dengan
riangnya.
“bunda,
tau nggak naya kemaren naya foto sama teman-teman sambil bergaya lho”
“oya
kak devi? Alhamdulillah..pasti bergaya ala chery bell ya?
“hahaha,
iya bund. Gaya andalan to?aku juga
nggak nyangka bund, waktu aku nyuruh anak-anak untuk foto, naya langsung pose
gitu bund, sampe terharu aku bund”, katanya senang
“iya
sih kak devi, akhir-akhir ini sering cerita tentang kegiatan disekolah, cerita
teman-temannya tanpa harus ditanya.
“sekarang
juga sudah mau bicara sama kakak-kakak bund. Tadinya walau ditanya juga nggak
mau jawab, tapi sekarang Alhamdulillah sudah bagus bund”
Alhamdulillah,
hanya itu yang terucap dari bibirku.. Sungguh rasa syukur yang tiada terkira
melihat anakku sudah bias lebih percaya diri.
Dan,
tanpa terasa air mataku mengalir perlahan saat mengambil video saat naya dan
teman-temannya berlaga di lomba tari kreasi baru se kecamatan sidomukti
salatiga. Selamat atas prestasinya sayang, bagi ibu dan ayah kebahagiaan naya
adalah yang terpenting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar