Halaman

Rabu, 01 Mei 2013

NAYA



Assalamualaikum bunda, maaf naya hari ini pulang agak siang karena ada latihan nari untuk persiapan lomba hari sabtu besok. Nanti pulangnya saya yang antar, trimakasih bunda, salam kak dian
“Ayaaaahh….”, sontak ku teriak memanggil suamiku setelah membaca pesan sms dari guru sekolah naya. Dadaku berdegup kencang karena gembira. Gembiraaaa sekali..
“ada apa? “Tanya ayah
“ Naya pulang terlambat, mau latihan nari untuk persiapan lomba katanya”,
“oya, Alhamdulillah, kata suamiku..wajahnya tampak begitu bahagia. Mungkin yang dia rasakan pun sama denganku. Bahagia luar biasa..
Pasti teman-teman heran kenapa kami berdua begitu bahagia. Serasa menang undian lotre saja kayaknya. Iya, memang benar. Mungkin rasa bahagia yang kami rasakan seperti itu. Begini ceritanya….
Naya adalah anak kedua ku..dia anak yang ceria dan penyayang. Kehadirannya selalu menjadikan suasana rumah sangat ceria. Hobbynya yang suka menari dan menyanyi lagu karangannya sendiri kadang terdengar lucu..
Naya adalah sosok dewasa dan penyayang. Walau masih 5 tahun tapi dia bisa menjaga adiknya yang masih bayi. Kalo arman menangis, dia akan menyanyi lagu sampai adiknya diam, dan sering kali berhasil lho…tanpa disuruh, dia juga mau mengambil alih untuk memakaikan sepatu ataupun menyuapi alea.
Ada sifatnya yang terkadang membuat kami khawatir padanya. Kami lebih suka menyebutnya terlalu waspada terhadap orang yang baru dikenalnya, dan teguh pendirian. Naya tidak pernah mau bicara pada orang yang baru dikenalnya. Dia lebih suka diam sambil melihat keadaan. Dan kalau sudah diam, tidak ada yang bisa memaksanya untuk berbicara. Semakin dipaksa, maka dia akan menangis. Itulah yang terjadi disekolah. Selama 1 minggu dia tidak mau ditinggal, dan ayahnya harus masuk kelas. Minggu ke dua sudah mau ditinggal, tapi harus diantar masuk dan baru boleh pulang setelah morning activity berakhir, sampai akhirnya mau ditinggal, hanya diantar sampai pagar saja.
Apakah dia sudah mau bicara disekolah? Belum hehehe….kakak pengajar selalu bertanya, apakah naya kalau dirumah seperti itu? Tentu saja ku jawab tidak. Sampai satu semester berlalu , suaranya masih “mahal” untuk diperdengarkan di sekolah hehehe
Apakah naya tertekan sekolah disana? Kalau pengamatan kami tidak. Karena tiap pagi dia selalu semangat mandi tanpa disuruh, menyiapkan bekal sendiri, dan semua dilakukan dengan semangat. Sama sekali tidak tampak tertekan. Sampai akhirnya…
“bunda tadi naya ngekek-ngekek lho dikelas, sama naura,” kata kak Joe
“aku ngelihatnya seneng banget bunda,”
“oya, Alhamdulillah….mohon sabar ya kak, mungkin sebentar lagi,” jawabku
“ya bunda kami mengerti. Sekarang sudah punya teman dikelas bund. Jadi ada teman ngobrol”
“ya kak joe, trimakasih yaa”…akupun ikut terharu
Beberapa bulan kemudian, kak devi salah satu guru naya di sekolah bercerita dengan riangnya.
“bunda, tau nggak naya kemaren naya foto sama teman-teman sambil bergaya lho”
“oya kak devi? Alhamdulillah..pasti bergaya ala chery bell ya?
“hahaha, iya bund. Gaya andalan to?aku juga nggak nyangka bund, waktu aku nyuruh anak-anak untuk foto, naya langsung pose gitu bund, sampe terharu aku bund”, katanya senang
“iya sih kak devi, akhir-akhir ini sering cerita tentang kegiatan disekolah, cerita teman-temannya tanpa harus ditanya.
“sekarang juga sudah mau bicara sama kakak-kakak bund. Tadinya walau ditanya juga nggak mau jawab, tapi sekarang Alhamdulillah sudah bagus bund”
Alhamdulillah, hanya itu yang terucap dari bibirku.. Sungguh rasa syukur yang tiada terkira melihat anakku sudah bias lebih percaya diri.
Dan, tanpa terasa air mataku mengalir perlahan saat mengambil video saat naya dan teman-temannya berlaga di lomba tari kreasi baru se kecamatan sidomukti salatiga. Selamat atas prestasinya sayang, bagi ibu dan ayah kebahagiaan naya adalah yang terpenting.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Free Cherry Cursors at www.totallyfreecursors.com